WahanaNewsJakarta | Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengajak masyarakat khususnya yang tinggal di DKI Jakarta untuk beralih dari kompor liquefied petroleum gas (LPG) ke kompor induksi listrik. Peralihan ke kompor induksi ini diharap dapat mengurangi penggunaan energi berbasis impor. Baca Juga: Pertengahan 2022, PLN Sudah Salurkan 511.892 MWh Listrik Hijau
Warga Lingkungan Krajan, Kelurahan/Kecamatan Giri menggelar bersih kampung, Minggu malam (23/5). Tradisi adat yang digelar itu, warga berjalan kaki keliling
TUNJUNGTEJA- Kampung paling hijau, kategori Lomba Kampung Bersih dan Aman (LKBA) Kabupaten Serang 2020, menjadi target RW 02, Kampung
TIMIKA- Kebersihan merupakan bagian penting bagi lingkungan masyarakat karena dengan lingkungan yang bersih maka akan menciptakan suasana yang sehat bagi masyarakat. Menyadari pentingnya hal tersebut, Satgas TMMD Reg ke-114 mengajak masyarakat melaksanakan pembersihan lingkungan, Senin (08/01/2022). Kegiatan tersebut dilaksanakan di Kp. Atapo, Distrik Mimika Barat, Kabupaten Mimika dan
TimPenilai sendiri dari beberapa unsur diantaranya, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kesehatan, Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol-PP) dan unsur pendukung lainnya. Salah Satu Tim Penilai Wilayah Kecamatan Cikarang Pusat, dari Dinas LH Kabupaten Bekasi, Fajar Eli menyampaikan dalam penilaian Kampung Bersih Makin Berani ada sejumlah indikator.
Suasana hijau terlihat di setiap rumah di Kampung Hijau Berseri RT 10 dan 11 RW 03, Kelurahan Cempaka Putih Timur. Pasalnya, mereka menanam beberapa tumbuhan di sana. Selain itu, pergola besi dengan tanaman rambat juga semakin menambah keasrian wilayah tersebut.
Kampungdengan proyeksi anggaran kurang lebih sekitar Rp. 3 milyar telah menujukan kepada dunia bahwa konsep kampung hijau dan bersih akan memberikan hal beda. Salah satunya media inggris The Independent dan Mirror sampai BuzzFeed dan situs fesyen Vogue menyebutkan "The Tiny Rainbow Village That's Sparking an Instagram Craze"
Colombiay sus paisajes!! Canon EOS 350D | 10 Ogos 2008 Ditemani isteri Datin Seri Rosmah Mansor dan bonda Tun Rahah Mohd Noah, program sehari beliau bersama warga Submit your funny nicknames and cool gamertags and copy the best from the list Watch short videos about #paip on TikTok Aktiviti pertanian seperti Tanam Getah, Durian Aktiviti pertanian seperti Tanam Getah, Durian.
wpeVo5.
Surabaya - Wakil Presiden Boediono didampingi Ibu Herawati, Kamis pagi, meninjau kawasan kampung bersih dan hijau, Margorukun, Kelurahan Gundih, Kecamatan Bubutan, Surabaya. Turut mendampingi Wapres dalam kunjungannya ke kampung bersih yang berada di RW 10 tersebut yakni Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh, Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan istri Nina Kirana Soekarwo. Wapres tiba di Margorukun, Kelurahan Gundih sekitar pukul WIB, dan disambut oleh Wali kota Surabaya Tri Rismaharini serta warga setempat. Wapres pun menyempatkan diri untuk menyapa warga yang telah berkumpul menunggu kedatangan Wapres. Margorukun merupakan kampung percontohan yang berhasil menjadi daerah bersih dan hijau di Surabaya, meskipun lokasinya terletak di pinggir rel kereta. Mulanya, Margorukun adalah daerah yang kurang bersih, namun kemudian berubah menjadi kampung bersih dan hijau atas kesadaran warga setempat untuk menciptakan kebersihan lingkungan. Margorukun berhasil meraih penghargaan dalam lomba kebersihan lingkungan tingkat kampung se-Surabaya yang digelar oleh pemerintah kota pada 2010. Walaupun tidak mendapat gelar juara, tetapi warga Margorukun berusaha tetap menjaga lingkungannya. Dalam kunjungannya ke kampung bersih dan hijau, Margorukun ini, Wapres juga akan meninjau tempat dapur kompos, mesin perajang sampah basah, pengolahan biogas, bank sampah, dan pengolahan air. Disela-sela peninjauan, Wapres dijadwalkan untuk berdialog dengan masyarakat setempat. Sementara itu, Wapres dan Ibu Herawati telah tiba di Surabaya sejak Rabu malam. Rombongan Wapres tiba di Bandara Udara Juanda sekitar pukul WIB. Kunjungan Wapres ke Surabaya selain untuk meninjau kampung bersih dan hijau, juga membuka Rembug Nasional Saudagar NU yang diselenggarakan di "Grand City Convention and Exhibition", Surabaya.*
Kampung Kertajaya IV C RT 07 RW 13 Kelurahan Kertajaya, Kecamatan Gubeng, berhasil menjuarai kompetisi Surabaya Green and Clean 2006. Meski memiliki selisih nilai yang tak terpaut jauh dengan lainnya, dewan juri yang diantaranya Klub Tunas Hijau sepakat memilih kampung tersebut sebagai juara. Mereka dinilai memiliki ciri khas yang tidak dimiliki kampung lain. “Salah satu keistimewaan mereka adalah budi daya anggrek di tiap rumah,” kata Mochamad Zamroni, presiden Klub Tunas Hijau, salah satu anggota tim juri. Menurut Zamroni, anggrek di kampung tersebut ditanam sejak lama. Karena itu pembudidayaannya sudah sangat mendarah daging. Namun, yang paling membuat kampung itu meraih pin tinggi adalah kekompakan dan konsistensi warga untuk mewujudkan kampung yang bersih dan hijau. “Ini yang membuat mereka berbeda dengan yang lain. Di Kertajaya itu, warganya sudah kompak di setiap lini,” ujarnya. Artinya, yang menjaga kebersihan tidak hanya para ibu atau bapak saja. Anak-anak pun ikut mewujudkan kampung yang green and clean. “Bahkan, alam bawah sadar mereka juga ikut menjaga kebersihan,” katanya. Hal itu terlihat dari game-game yang diberikan Klub Tunas Hijau saat menilai kampung tersebut. Zamroni pun optimis bahwa kondisi bersih dan hijau di kampung itu tidak hanya make up menjelang lomba. “Saya yakin suasana green and clean itu akan abadi,” tegasnya. Soal pengelolaan sampah dan kebersihan, kampung tersebut memang istimewa. Namun, selisih poinnya tidak terlampau jauh dibandingkan kampung lain. “Warga di sana sudah memilah dan mengolah sampah. Mereka juga punya drum besar untuk komposter. Tetapi, jika soal itu, kampung yang masuk 20 besar pun semua punya,” kata Zamroni. Sekali lagi Zamroni menegaskan bahwa perilaku warga punya peranan penting dalam membuat kampung yang dijuluki kampung anggrek itu menjadi juara. “Sebab, kami tidak ingin kampung yang menang hanya bersih sesaat,” tegasnya. 214
Menjadi salah satu kampung percontohan Kota Surabaya Peta dari KBA keputih Tegal Timur Baru, Surabaya. dok. Pribadi/Dahli Anggara Hampir semua warga Surabaya tahu bahwa Keputih merupakan wilayah yang dulunya dijadikan pusat pembuangan sampah dan limbah. Yup, kampung bernama Keputih Tegal Timur Baru memang pernah menjadi zona yang jauh dari kata bersih, indah, dan nyaman. Bahkan, pada saat itu, kualitas udara di wilayah tersebut dianggap tidak layak karena bau sampah yang kini anggapan akan hal tersebut berubah dan perlahan sirna. Pasalnya, sejak 2013 lalu, warga Keputih Tegal Timur Baru melakukan banyak hal untuk mengubah kampung mereka menjadi lebih asri, bersih, hijau, dan layak ditinggali. Sebuah program bernama Kampung Berseri Astra KBA telah dijalankan selama 8 tahun dan tentunya tak lepas dari kerja sama antara Astra Indonesia dan warga Keputih Tegal Timur berkesempatan hadir di KBA Keputih dan melihat betapa kampung tersebut sudah sangat berubah jika dibandingkan pada era 2000-an. Nah, tentunya kamu penasaran dengan perubahan yang dialami warga kampung Keputih, bukan? Yuk, simak artikelnya!1. Dari wilayah berbau tak sedap menjadi kampung percontohan di SurabayaWilayah Keputih Tegal Timur Baru yang sudah menjadi hijau dan layak untuk ditinggali. dok. Pribadi/Dahli AnggaraJelas bahwa Keputih Tegal Timur Baru di area RW. 08, khususnya RT. 03, 04, dan 08 sudah menjadi sebuah wilayah hijau yang jauh dari kata kumuh, jorok, kotor, dan bau sampah. Tak ada lagi jejak-jejak tumpukan sampah layaknya 15 hingga 20 tahun yang lalu. Bahkan, perasaan pangling segera menyelimuti penulis manakala penulis memasuki gang-gang di KBA Keputih Tegal Timur 19 Desember 2021, pukul WIB, penulis disambut oleh Bapak Sutikto selaku ketua KBA Keputih. Sambil berkeliling kampung, Pak Tikto-begitu panggilan akrabnya-menceritakan asal mula bagaimana Astra Indonesia memilih Keputih sebagai salah satu wilayah yang akan dimasukkan program Kampung Berseri Astra di antusiasme warga Keputih yang begitu tinggi, ditambah dengan segala potensi yang ada, akhirnya pihak Astra Indonesia memutuskan untuk memilih Keputih Tegal Timur Baru sebagai salah satu KBA dari banyak kampung terpilih di seluruh Indonesia. Pada 2013, program tersebut dimulai dan setahun kemudian, beberapa fasilitas penunjang didirikan di kampung ini. "Warga kami memang punya tekad dan antusiasme tinggi terhadap lingkungan yang bersih dan layak untuk ditinggali. Jadi, kami menyambut baik program yang dicanangkan oleh Astra," ujar Pak Tikto sembari tersenyum bangga. Kini, area RW. 08, khususnya di wilayah RT. 03, 04, dan 08 pun tampak asri dan hijau. Tak ada lagi bau sampah menyengat. Di berbagai pojok kampung juga terdapat tempat cuci tangan beserta hand sanitizer sebagai bagian dari kelengkapan protokol kesehatan di era pandemik COVID-19. Tak mengherankan, KBA Keputih Tegal Timur Baru kini sudah menjadi salah satu percontohan bagi kampung-kampung Punya fasilitas yang ditunjang pihak akademisiRumah Pintar Astra merupakan salah satu fasilitas edukasi masyarakat. dok. Pribadi/Dahli AnggaraSalah satu fasilitas yang ada di KBA Keputih Tegal Timur Baru adalah Rumah Pintar Astra yang dibuat untuk berbagai tujuan edukasi. Bahkan, tak jarang beberapa mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi juga menyempatkan melakukan Kuliah Kerja Nyata atau KKN dan kegiatan-kegiatan edukatif di sana. "Karena fasilitasnya lengkap, tempat ini juga dijadikan wadah bagi anak-anak sekolah yang melakukan belajar online di kala pandemik," jelas Pak Tikto sembari mengenalkan berbagai ruangan di dalamnya. Hebatnya lagi, antusiasme dan peran serta warga di kampung ini begitu tinggi. Mereka sangat mendukung dan berperan aktif dalam memajukan kampung mereka dengan hal-hal yang mengedukasi masyarakat. Menurut Pak Tikto, Rumah Pintar Astra mulai dibangun sejak program KBA berlangsung dan kala itu sempat diresmikan oleh Ibu Negara pada 2014, serta oleh Menteri Sosial pada 2017. "Meskipun butuh perjuangan dalam mewujudkan kampung bersih dan hijau, warga di sini tetap semangat dalam membuktikan bahwa kami bisa melakukannya," ujar Pak Tikto bangga. Well, penulis pun turut senang dan bangga terhadap warga Keputih Tegal Kampung Timur. Pasalnya, apa yang penulis lihat dan rasakan secara langsung sangatlah berbeda jika dibandingkan pada era 2000-an, di mana Keputih masih dijadikan tempat pembuangan sampah dan Pupuk kompos jadi produk unggulanPupuk kompos kemasan 5 kilogram yang diproduksi oleh KBA Keputih. dok. Pribadi/Dahli AnggaraMengolah dan mengelola limbah daun-daun kering menjadi pupuk olahan tentunya tidak mudah, apalagi jika dilakukan dalam skala industri kecil. Nah, uniknya, warga Keputih Tegal Timur Baru bisa melakukannya dan mereka sudah sanggup menghasilkan produk unggulan kampung, yakni pupuk kompos untuk suplai bagi pelaku usaha agrikultura. "Dalam seminggu, kami bisa memproduksi 100 kemasan, di mana masing-masing kemasan punya kapasitas 5 kilogram," jelas Pak Tikto kembali. Ada dua bahan utama yang diterima oleh warga, yakni daun kering dan plastik bekas. Limbah daun kering tentu akan diolah dan dikelola menjadi pupuk kompos berkualitas bagus. Sementara, sampah plastik akan dipisah di Bank Sampah dan disetorkan pada pihak-pihak yang mendaur ulang dari penjualan pupuk kompos tersebut tentu bisa menjadi modal dan tambahan bagi kas kampung. Pada intinya, semua kegiatan produktif di kampung ini dilaksanakan oleh warga dan hasilnya pun juga dinikmati untuk kesejahteraan warga. Baca Juga KBA Indah Madani, Kampung Hijau di Tengah Kota Minyak! 4. Memberdayakan warga untuk menjadi kreatif dan mandiriTempat industri kecil pengolahan limbah menjadi pupuk kompos. dok. Pribadi/Dahli Anggara "Semua produksi yang ada di kampung ini dilakukan atas dasar kreativitas warga berkat dukungan pihak Astra," kata Pak Tikto sembari memperagakan bagaimana mengoperasikan alat-alat pembuat pupuk. Sebuah tempat sekelas industri kecil bernama Rumah Kompos selalu aktif dari Senin hingga Sabtu. Ya, warga di kampung ini terbilang sangat kreatif dan mandiri jika dikaitkan dengan berbagai macam kegiatan produktif yang menghasilkan. Nah, salah satunya adalah pupuk kompos yang sudah dibahas di atas dukungan penuh dari pihak Astra Indonesia, warga bisa terus mengolah dan memproduksi banyak hal yang tentunya berdampak positif bagi kas kampung. Sebuah wilayah yang tadinya kumuh dan hanya dijadikan tujuan pembuangan sampah, kini sudah menjadi area yang bangga dengan tajuk Green and Bercocok tanam pun dilakukan dengan seriusBerbagai tanaman yang ditanam oleh warga sebagai bagian dari program penghijauan. dok. Pribadi/Dahli AnggaraMenurut ketua RT. 04, Bapak Supriadi, antusiasme warga Keputih Tegal Timur Baru tidak hanya di bidang produksi saja. Mereka juga aktif bercocok tanam dan membudidayakan ikan lele sebagai bagian program rutin warga. Ada berbagai tanaman yang ditanam oleh warga dan tentunya itu berdampak positif bagi lingkungan yang makin hijau. "Selain produksi kompos, warga di sini juga aktif dalam bercocok tanam dan bahkan membudidayakan ikan lele," terang Pak Supriadi pada penulis. Bukan hanya bercocok tanam yang asal-asalan. Namun, warga bahkan membuat saluran-saluran air yang kompleks dan ini membuktikan bahwa apa yang dilakukan sudah profesional. Tak lupa, penanaman yang dilakukan warga juga telah berkontribusi dalam kondisi lingkungan yang makin hijau dan di seluruh rumah warga terdapat tanaman yang menyejukkan. Tak ada lagi kondisi gersang yang bau, sebab kini, semuanya berubah 180 derajat jadi lebih baik berkat peran serta warga dan dukungan Astra Indonesia melalui program Kampung Berseri Harapan warga KBA Keputih Tegal Timur BaruIkon kampung yang dibuat sebagai harapan warga di masa depan. dok. Pribadi/Dahli Anggara "Meskipun belum terwujud, ikon kampung berupa patung ikan sudah kami buat untuk menggambarkan betapa kami punya harapan di masa depan," ujar Pak Tikto sembari menerangkan harapan apa saja yang ingin dicapai. Ya, warga di KBA Keputih Tegal Timur Baru memang punya harapan yang tak muluk-muluk. Mereka menginginkan adanya dermaga kecil untuk dijadikan akses pariwisata ke hutan bakau atau mangrove yang ada di sekitar kampung. Dengan adanya dermaga kecil ini, wisatawan lokal bisa melakukan perjalanan menyusuri sungai yang ada di kawasan hutan bakau. "Belum lagi jika ada orang-orang dari krematorium yang akan melarung abu jenazah ke sungai, keberadaan dermaga pasti sangat membantu mereka karena akses satu-satunya ya hanya di kampung ini," jelas pak Tikto kembali. Memang, tak jauh dari Keputih Tegal Timur Baru terdapat sebuah krematorium dan menurut Pak Tikto, kebanyakan orang akan melarungkan abu jenazah keluarganya di sungai yang alirannya sangat dekat dengan laut. Nah, semoga apa yang diharapkan dan dicita-citakan oleh Pak Tikto, Pak Supriadi, dan warga Keputih Tegal Timur Baru dapat terwujud di masa yang akan Dukungan Astra Indonesia untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan asriPetunjuk arah yang ada di wilayah KBA Keputih Tegal Timur Baru. dok. Pribadi/Dahli AnggaraWilayah Keputih Tegal Timur Baru yang berada di Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya, adalah salah satu bukti bahwa kerja sama antara Astra Indonesia dan warga sanggup menciptakan sebuah lingkungan yang jauh lebih baik dibanding sebelumnya. Astra juga memberikan dukungan penuh berupa modal dan segala fasilitas yang dibutuhkan oleh Keputih yang awalnya kumuh, bau, kotor, dan dipenuhi dengan gunungan sampah, kini berubah total menjadi kampung yang asri, hijau, bersih, dan layak untuk ditinggali. Fasilitas macam Rumah Pintar, Bank Sampah, Rumah Kompos, Kebun Toga, WTP, Toilet Komunal, dan Sarana Olahraga menjadi bagian tak terpisahkan dari aktivitas warga yang sudah sadar akan pentingnya hidup Indonesia pun sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan warga KBA Keputih Tegal Timur Baru dan sudah memiliki berbagai macam program rutin setiap tahunnya. Well, terima kasih kepada Astra Indonesia dan semoga apa yang diharapkan oleh warga Keputih Tegal Timur Baru bisa terwujud di masa depan. Baca Juga KBA Cengkareng Timur dan Antusias Warga Rawat Lingkungan Bersama IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis. Berita Terkini Lainnya
kampung bersih dan hijau